perbezaan fonetik dan fonologi
Kuliah
1
FONOLOGI: HMT 212
Perbezaan Fonetik dan Fonologi
* Kajian bahasa
melibatkan dua disiplin:
a.
Fonetik
b.
Fonologi
* Dua disiplin ini
dari per.kataan Greek bermaksud bunyi.
-
bertindih
(overlap) antara satu sama lain
-
sukar
dilakarkan sempadan
-
saling bergantung
di antara satu sama lain
* Fonetik: kajian bersifat fizik (i.e.
kajian terhadap aspek aukustik, fisiologi dan frekuensi bunyi).
* Fonologi: kajian bentuk bunyi bahasa yang bersifat abstrak (i.e. bidang
berkaitan dengan fisikologi, mental – representasi underlying).
-
bukan
secara spesifik berhubung dengan aspek-aspek penghasilan bunyi hasil daripada
perkara-perkara fizik sesuatu sistem tersebut. Cth. Bunyi fonem ‘k’ dalam
perkataan car dan key.
-
[k] dalam
/kej/ - lidah dibawa kedepan sedikit berbanding dengan bunyi [k] dalam /kar/.
-
[k] dalam
/kej/ ialah [k] dipalatalkan (palatalised ‘k’).
-
Bunyi [k]
ialah variasi /k/ (kelainan /k/).
Fonem
Fonem - Unit terkecil
abstrak yang membezakan makna, jika berdasarkan fungsi. Contohnya, palang /palaN/ [palaN], galang /galaN/ [galaN]. /p/ dan /g/ dianggap dua fonem yang berbeza.
Fonem majmuk (compound
phoneme) – Gabungan fonem vokal dalam satu suku kata. Contohnya, diftong /aj/,
/aw/ dan /oj/ sebagai satu unit fonologi.
Fonem penggalan (segmental
phoneme) – Fonem yang terhasil daripada analisis pertuturan kontinum kepada
penggalan yang bererti. Contohnya, /p/ /a/ /l/ /a/ /N/ palang.
Alofon – Berasal dari
gabungan kata alo dan fon.
Alo bermaksud kelainan yang tidak menjejaskan identiti fungsian unit
linguistik dan juga tidak distingtif (tidak merubah makna).
Fon bermaksud bunyi.
Alofon (allophone) atau kelainan
bebas (free variation) ialah kelainan bunyi yang merupakan anggota daripada
satu fonem yang saling melengkapi antara satu sama lain dalam lingkungan yang
sama, tanpa membezakan makna.. Contohnya, bunyi [k] dan [/] adalah dua fonem yang saling melengkapi dalam kata /kakak/ [kaka/]. Underlying /k/ pada posisi koda direalisasikan sebagai [/]. Oleh itu kedua-dua fonem ini adalah saling melengkapi di antara
satu sama lain. Manakala bunyi [a] dan [«] pada posisi akhir suku kata terbuka dalam bahasa Melayu standard
adalah dalam kelainan bebas. Contoh, perkataan saya /saja/ direalisasikan sebagai [saja] dan [saj«]. Kedua-dua out put ini tidak membezakan/mengubah makna.
Pasangan Minimal (Minimal pair) ialah dua atau lebih perkataan yang berbeza makna
disebabkan oleh perbezaan segmen (fonem) pada lingkungan yang sama tetapi
mempunyai persamaan segmen dalam lingkungan yang lain. Contoh dalam BM ‘semak’
[s«ma/] dan ‘semak’ [sema/], ‘kepak’ [k«pa/] dan ‘kepak’ [kepa/] dan BI ‘fat’ [fQt] dan ‘vat’ [vQt], ‘leaf’ [li:f] dan ‘leave’ [li:v].
SISTEM VOKAL DAN KONSONAN BMS
Sistem Vokal BMS
DEPAN TENGAH BELAKANG
i u
e « o
a
Konsonan Bahasa Melayu Standard (BMS)
LABIAL KORONAL DORSAL GLOTIS
(dental & alveolar) (velar)
Hentian p b t d k g
Afrikat tS dZ
Frikatif s h
Nasal m n
ø N
Likuida
l r
Geluncuran w j/y
Konsonan BMS dan Konsonan Pinjaman
LABIAL KORONAL DORSAL GLOTIS
(dental & alveolar) (velar)
Hentian p b t d k g
Afrikat tS dZ
Frikatif
f v T D s z x
Ä h
Nasal
m n ø N
Likuida
l r
Geluncuran w j/y
FITUR DISTINGTIF BMS
Fitur Vokal BMS
![]() |
i e « a o u
belakang - - - - + +
depan + + - - - -
tinggi + - - - - +
rendah - - - + - -
bundar - - - - + +
![]() |
Fitur Distingtif BMS
b
d g p
t k dZ tS s l r m
n ø N w j
h / i e
u o a «
syll. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - +
+ + +
+ +
kons. + + + + + + + + + + + + + + + - - - - - - - - - -
son. - - - - - - - - - + + + + + + + + - - +
+ + +
+ +
nas. - - - - - - - - - - - + + + + - - - - - - - - - -
bel - - + - - + - - - - + - - - + - - - - - - +
+ - -
depan +
+ - + + - - - - - - + + - - - - - - - - + + - -
tinggi - - + - - + + + - - - - - + + + + - - + - + - - -
bundar
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
+
-
-
-
-
-
+ + - -
kont. - - - - - - - - + + + - - - - + + + +
+ + +
+ + +
ant. + + - + + - - - + + - + + - - - - - - - - - - - -
kor. - + - - + - + + + + - + + - - - - - - - - - - - -
strid. - - - - - - + + + - - - - - - - - - - - - - - - -
bersuara
+
+
+
-
-
-
+
-
-
+
+
+
+
+
+
+
+
+ - + +
+ + + +
l. lewat - - - - - - + + - - - - - - - - - - - - - - - - -
Fitur Sebagai
Blok Binaan Ujaran:
-
sesuatu
ujaran itu mengandungi satu urutan penggalan yang terpisah (unit terkecil
fonologi).
-
penggalan
itu terbentuk daripada beberapa set ciri/fitur. Cth.:
p b d n
![]() |
labial labial dental dental
hentian hentian hentian nasal
tak bersuara bersuara bersuara bersuara
-
perbezaan:
* p dan b kedua-duanya ialah bunyi hentian labial tetapi berbeza
dari segi penyuaraan.
* b dan d kedua-duanya bunyi hentian bersuara tetapi berbeza dari
segi titik artikulasinya.
* d dan n kedua-duanya bunyi dental bersuara tetapi berbeza dari
segi cara artikulasinya.
* p dan n tidak mempunyai apa-apa persamaan.
-
Fitur yang
ideal harus mempunyai tiga fungsi:
a.
Ia mampu
menghuraikan fonetik sistematik (fungsi fonetik)
b.
Boleh
membezakan butir leksikal (fungsi fonemik)
c.
Ia
mendefinisikan kelas secara semula jadi (kumpulan dan penggalan)
-
Fitur
hadir secara berpasangan dikenali sebagai fitur dedua:
a.
fitur yang
mewakili kehadiran dan ketidakhadiran sesuatu ciri spt. - nasal/oral, bersuara/
tak bersuara, tegang/kendur, aspirasi/tak aspirasi,bundar/hampar,
belakang/depan, dan sonoran/obstruen.
b.
Fitur
mewakili nilai sesuatu skala spt. – tinggi, tengah dan rendah (vokal).
c.
Fitur
titik artikulasi spt. – labial, dental, palato-alveolar, velar, dan glotis.
Fitur Binari
(Dendua):
-
untuk
menunjukkan sama ada cirri suatu segment itu ada atau tidak sistem (campur dan
tolak) digunakan. Cth. fitur [bersuara] – dispesifikasikan sebagai [+bersuara]
atau [-bersuara].
Fitur Kelas
Utama (Major class features):
SILABIK,
SONORAN, KONSONANTAL
-
Umumnya
vokal adalah [silabik], sementara konsonan adalah [-silabik].
-
Fitur
[sonoran] merujuk kualiti nyaringnya sesuatu bunyi.
-
Vokal
selalunya [+sonoran], dan begitu juga bunyi sengau [m, n, N, ø], likuida [l dan r] dan separuh vokal [w dan j].
-
Bunyi
obstruen – hentian[p, b, t, d, k, g], frikatif [f, v, T, D, s, z, x, Ä, h], afrikat [tS dan dZ] dan glotal [/] dispesifikasikan sebagai [-sonoran].
-
Fitur
[konsonantal] merujuk kepada halangan yg sempit dalam rongga mulut (konsonan).
-
Hentian
[p, b, t, d, k, g], frikatif [f, v, T, D, s, z, x, Ä, h] afrikat [tS dan dZ], nasal [m, n, ø, N] dan likuida [l dan r] adalah [+kons], manakala vokal, separuh
vokal [w dan j]dan glotal [h dan ] adalah [-kons].
Fitur Cara (Manner Features):
BUNYI MALAR, LEPAS LEWAT, STRIDEN, NASAL, SISIAN
-
Fitur
[sonoran] dan [kons] akan membezakan obstruen daripada sonoran, dan geluncuran
daripada konsonan-konsonan yang lain.
-
Bunyi
obstruen membezakan bunyi hentian, frikatif dan afrikat.
-
Fitur
[kons], [b.malar], [l.lewat] dan [striden], dapat memperincikan jenis obstruen
yg berbeza.
t tP ts P s / h

sonoran - - - - - - -
kons + + + + + - -
b.malar - - - + + - +
l.lewat - + +
striden - + - +
-
Bunyi
konsonan sonoran bukan separuh vokal membezakan bunyi nasal daripada likuida
dan sisian daripada bukan sisian.
j n l r
![]() |
sonoran + + + +
kons - + + +
nasal + - -
sisian + -
Perbezaan Fonetik dan Fonologi
Kajian bunyi bahasa (speech sound)
melibatkan dua disiplin yang berkait rapat iaitu fonetik dan fonologi.
Kedua-dua istilah ini datang dari perkataan Greek yang bermaksud ‘bunyi’, dan
saling bertindih antara satu sama lain (overlap). Sempadan antara kedua-duanya
adalah sukar untuk dilakarkan (tentukan) dan merupakan perbincangan yang menarik
di antara ahli-ahli bahasa. Disebalik perbezaan, kedua-dua disiplin jelas
bergantung di antara satu sama lain.
1. Fonetik
merupakan bidang yang mengkaji aspek-aspek fizikal pertuturan. Bermakna:
-
akustik
berdasarkan pertuturan (berhubung rapat dengan persepsi/tanggapan pertuturan)
-
fisiologis
berdasarkan pertuturan (berhubung rapat dengan penghasilan pertuturan).
Selain daripada
itu kajian fonetik juga tertumpu kepada frikuensi bunyi sesuatu penghasilan
bunyi vokal, atau ianya juga mungkin
mengkaji ketepatan pergerakan (precise movement) lidah dalam penghasilan bunyi ‘s’.
2. Fonologi pula
kajian mengenai corak/bentuk bunyi bahasa bagi sesuatu bahasa manusia. Ini
bermakna fonologis akan tertarik kepada aspek-aspek penghasilan bunyi persepsi
bunyi yang akan dikawal (secara tidak disedari) oleh kematangan penutur asli
dengan tujuan untuk mencapai impresi (effect) linguistik tertentu. Ini juga
bermakna fonologis memberi perhatian kepada perkara-perkara abstrak dalam
sistem bunyi bagi sesuatu bahasa yang dipelajari/diperolehi oleh seseorang
(kanak-kanak/dewasa). Oleh itu, fonologi adalah bidang yang berkaitan dengan
fisikologi (psychological), mental, atau dalam pengertian/istilah semasa,
kognitif.
Fonologi
bukanlah secara spesifik berhubung dengan aspek-aspek penghasilan pertuturan
atau persepsi pertuturan hasil daripada perkara-perkara fizikal sesuatu sistem
tersebut. Sebagai contoh, dalam bahasa Inggeris, artikulasi bagi bunyi ‘k’
dalam perkataan car dan key adalah sedikit berbeza antara satu
sama lain. Penyebutan ‘k’ dalam perkataan key,
lidah dibawa sedikit kehadapan berbanding dengan ‘k’ dalam penyebutan perkataan
car. Oleh itu ‘k’ dalam key dikenali sebagai bunyi palatal
(palatalized ‘k’). Ini berlaku kerana vokal ‘ey’ mengheret lidah sedikit
kehadapan berbanding dengan bunyi vokal ‘a’ dalam car. Dalam kata lain, ianya memperlihatkan bahawa sesetengah kadar
pendepanan dalam kes ini secara fisiologi (physiologically) tidak dapat
dielakkan. Bila membincangkan kes-kes sebegini yang mana artikulasi bagi satu
bunyi itu tidak dapat mengawal kesan alat artikulasi pada bunyi
bersebelahan/jiran, maka kita merujuk sebagai koartikulasi (coarticulation).
Setakat ini, kita boleh mengatakan bahawa perbezaan ini adalah
faktor fonetik semata-mata dan tiada kesan kepentingan fonologi, dalam erti
kata teori fonologi tidak memerlukan huraian yg lebih mendalam mengenainya.
Perkara yg bersangkutan dengan sistem fonologi dua variasi ‘k’ ini sebenarnya
merupakan kelainan kecil bagi sesuatu bunyi.
Pertuturan dan segmen
Kemungkinan
idea segmen tidak wujud secara lahiriah dalam pertuturan bahasa, sebaliknya
segmen itu lebih merupakan bentuk yang diulang-ulang dalam sistem penulisan
abjad. Jika manusia melihat perkataan dari aspek penyusunan segmen semata-mata,
bagaimana pula dengan masyarakat China yang menutur bahasa China dan masyarakat
India Amerika yang menutur bahasa Cherokee. Mereka ini tidak mempunyai sistem
penulisan abjad seperti bahasa Inggeris dan bahasa Melayu.
Dalam bahasa China setiap karekter mewakili makna dan
konsep. Begitu juga dengan bahasa Cherokee, setiap simbol penulisan mewakil
seluruh silibel/suku kata. Contoh, f dan A mewakili silibel ga dan go.
Oleh itu bentuk penulisan abjad bukanlah
simbol yang signifikan dalam merealisasikan suatu segmen bunyi.
Ulasan
Catat Ulasan